Rabu, 09 Desember 2015
makalah klasifikasi
MAKALAH
KLASIFIKASI
Tentang
PENTINGNYA KLASIFIKASI BAHAN PUTAKA DI PERPUSTAKAAN
Oleh:
DIAN FEBRIYANULLAH
21304A0008
PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA ILMU PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYA MATARAM
2015
ii
KATA PENGANTAR
`Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah serta kekuatan sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul “Pentingnya Klasifikasi Bahan Pustaka di Perpustakaan” dengan lancar.
Terselesaikannya pembuatan Makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak yang telah mendorong dan membantu penulis, baik tenaga, ide-ide, maupun pemikiran. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan pembuatan makalah ini.
Semoga segala ilmu yang tidak ternilai harganya ini mendapat imbalan di sisi Allah SWT sebagai amal ibadah, Amin
Penulis menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak sangat penulis harapkan demi perbaikan-perbaikan ke depan. Amin Yaa Rabbal „Alamiin
Mataram, 23 April 2015
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 2
1.3 Tujuan ................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Klasifikasi Bahan Pustaka ................................................................... 3
1. Klasifikasi ..................................................................................... 3
2. Sistem Klasifikasi ......................................................................... 3
3. Penggunaan DDC .......................................................................... 5
4. Prinsip Klasifikasi DDC ................................................................ 5
2.2 Bahan Pustaka Perpustakaan ............................................................... 6
2.3 Pentingnya Klasifikasi Bahan Pustaka ................................................ 7
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ......................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Saat ini kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan semakin cepat. Kita sebagai seorang pustakawan, dituntut untuk semakin kreatif dalam mengembangkan atau memajukan perpustakaan. Sebagai seorang pustakawan kita diwajibkan memiliki ide-ide yang cemerlang demi memuaskan pemustaka. Pustakawan harus bisa menguasai sumber informasi atau bahan pustaka yang ada di perpustakaan dan dapat memberikan informasi yang tepat pada pemustaka.
Oleh karena itu, untuk memudahkan pustakawan dalam memberikan sumber informasi kepada pengunjung/pemustaka maka pustakawan harus bisa menguasai klasifikasi. Karena klasifikasi bertujuan untuk mengusahakan agar pengunjung dapat secara mudah dan langsung memperoleh bahan pustaka.
Sulistyo Basuki (1991) mengatakan bahwa klasifikasi berasal dari kata Latin '"classis". Klasifikasi adalah proses pengelompokan, artinya mengumpulkan benda yang sama serta memisahkan benda yang tidak sama. Secara umum dapat dikatakan bahwa batasan klasifikasi adalah usaha menata alam pengetahuan ke dalam tata urutan sistematis.
Towa P. Hamakonda dan J.N.B. Tairas (1995) mengatakan bahwa klasifikasi adalah pengelompokan yang sistematis daripada sejumlah obyek, gagasan, buku atau benda-benda lain ke dalam kelas atau golongan tertentu berdasarkan ciri-ciri yang sama. Kalau kita simak dalam kehidupan sehari-hari klasifikasi sudah banyak dilakukan oleh manusia. Seperti di supermarket, di pasar, di toko buku, pedagang yang mengempokkan barang dagangannya yang sejenis dalam satu kelompok yang sama. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan pembeli dalam memilih kebutuhan yang diperlukan.
2
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan klasifikasi bahan pustaka?
2. Seberapa pentingkah klasifikasi bahan pustaka di perpustakaan?
1.3 Tujuan
1. Agar bisa memahami makna klasifikasi bahan pusta tujuan klasifikasi
2. Untuk mengetahui pentingnya klasifikasi bahan pustaka di perpustakaan
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Klasifikasi Bahan Pustaka
1 Klasifikasi
Secara harfiah arti klasifikasi adalah penggolonganatau pengelompokkan. Ada beberapa pengertian mengenai klasifikasi, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia klasifikasi adalah penyusunan bersistem dalam kelompok atau golongan menurut kaidah atau standar yang ditetapkan. Harrods Librarians Glossary menyebutkan bahwa klasifikasi adalah pengelompokkan bendasecara logis menurut ciri-ciri kesamaannya. Menurut Sulistyo Basuki, Klasifikasi adalah proses pengelompokkan/ pengumpulan benda atau entitas yang sama, serta memisahkan benda atas entitas yang tidak sama.
Dalam bidang perpustakaan pengertian klasifikasi adalah penyusunan sistematis terhadap buku dan bahan pustaka lain, atau katalog, atau entri indeks berdasarkan subyek, dalam cara yang berguna bagi mereka yang membaca atau mencari informasi (Sulistyo-Basuki: 1991). Dari pengertian ini klasifikasi mempunyai fungsi yaitu: sebagai tata penyusunan buku di jajaran rak, serta sebagai sarana penyusunan entri bibliografis pada katalog, bibliografi dan indeks dalam tata susunan yang sistematis. Dan sehingga dapat menudahkan pustakawan dan pemustaka dalam menyusun kembali bahan pustaka.
2 Sistem Klasifikasi
Ada beberapa sistem klasifikasi, diantaranya adalah:
1) Klasifikasi Artifisial
Sistem ini adalah mengelompokkan bahan pustaka berdasarkan ciri atau sifat-sifat lainnya, misalnya pengelompokan menurut pengarang, atau berdasarkan ciri fisiknya, misalnya ukuran, warna sampul, dan sebagainya.
4
2) Klasifikasi Utility
Pengelompokan bahan pustaka dibedakan berdasarkan kegunaan dan jenisnya. Misal, buku bacaan anak dibedakan dengan bacaan dewasa. Buku pegangan siswa di sekolah dibedakan dengan buku pegangan guru. Buku koleksi referens dibedakan dengan koleksi sirkulasi (berdasar kegunaannya)
3) Klasifikasi Fundamental
Pengelompokan bahan pustaka berdasarkan ciri subyek atau isi pokok persoalan yang dibahas dalam suatu buku. Pengelompokkan bahan pustaka berdasarkan sistem ini mempunyai beberapa keuntungan, diantaranya:
• bahan pustaka yang subyeknya sama atau hampir sama, letaknya berdekatan.
• Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menilai koleksi yang dimiliki dengan melihat subyek mana yang lemah dan mana yang kuat.
• Menudahkan pemakai dalam menelusur informasi menurut subyeknya.
• Memudahkan pembuatan bibliografi menurut pokok masalah.
• Untuk membantu penyiangan atau weeding koleksi.
Klasifikasi fundamental banyak digunakan oleh perpustakaan besar maupun kecil. Dalam sistem tersebut buku dikelompokkan berdasarkan subyek, sehingga memudahkan pemakai dalam menelusur suatu informasi. Yang termasuk klasifikasi fundamental adalah Klasifikasi DDC (Dewey Decimal Classification).
DDC merupakan sistem klasifikasi yang populer dan paling banyak pemakainya. Klasifikasi ini dalam pengembangannya menggunakan sistem desimal angka arab sebagai simbol notasinya.
Pada tahun 1873 DDC diciptakan oleh Melville Louis Kassuth Dewey dan diterbitkan pertama kali pada tahun 1876. Dari edisi
5
pertama yang hanya 52 halaman, kemudian system ini terus dikembangkan sehingga edisi mutakhir yaitu edisi 20 diterbitkan pada tahun 1989 yang terdiri dari 4 jilid, masing-masing untuk pendahuluan, bagan dan indeks relative, yang tebalnya lebih dari 52 kali edisi prtama. Disamping edisi lengkap, DDC menerbitkan edisi ringkas, yang dimulai pada tahun 1894 dan mencapat edisi ke 12 pda tahun 1989.
3 Penggunaan DDC
Setiap petugas perpustakaan yang hendak menggunakan klasifikasi DDC atau menggolongkan suatu bahan pustaka, perlu melalukan langkah-langkah ini, diantaranya:
o Pelajari pola umum bagan klasifikasi, seperti ringkasan pertama (10 kelas utama), ringkasan kedua (divisi), ringkasan ketiga (seksi), dan seterusnya.
o Pelajari bagan lengkap secara teratur dan sistematis, agar memperoleh gambaran yang lebih jelas.
o Pelajari tabel-tabel pembantu serta petunjuk penggunaannya.
o Pahami indeks relatif dan penyusunannya.
4 Prinsip Klasifikasi DDC Klasifikasikan bahan pustaka sesuai dengan maksud dan tujuan pengarangnya. Klasifikasikan pada subyek yang lebih spesifik, jangan pada subyek yang luas. Bahan pustaka yang mempunyai 2 subyek, tetapi bobot pembahasannya tidak seimbang klasifikasikan pada subyek yang banyak dibahas. Bahan pustaka yang mempunyai 2 subyek dan keduanya memiliki nilai bobot yang sama dalam pembahasannya, klasifikasikan pada subyek
6
yang pertama diuraikan atau dibahas. Misal “Pengantar sosiologi dan ekonomi”.
Rangkuman : Sosiologi / ekonomi
Sosiologi : Disiplin ilmu
Ekonomi : Disiplin ilmu
Maka subyek yang diutamakan adalah sosiologi, karena yang pertama dibahas. Apabila menemukan bahan pustaka yang membahas 3 subyek atau lebih, maka klasifikasikan pada subyek yang lebih luas. Misal “Pelajaran matematika, Kimia, dan Fisika” klasifikasikan pada nomor 500 (eksakta). Bila menemukan suatu bahan pustaka yang subyeknya belum atau tidak terdapat nomor klasifikasinya, maka klasifikasikan pada nomor yang paling dekat dengan subyek itu dan tidak diperkenankan membuat nomor baru sendiri.
2.2 Bahan Pustaka Perpustakaan
Bahan pustaka adalah bagian dari koleksi perpustakaan yang ada di perpustakaan. Menurut Yulilia (1995: 3) Bahan pustaka adalah kitab, buku”. Sedangkan menurut Bafadal (2001: 24) menyatakan „‟bahwa bahan pustaka adalah salah satu koleksi perpustakaan yang berupa karya cetak seperti buku teks (buku pengunjung), buku fisik, dan buku referensi yang dikumpulkan, diolah dan disimpan untuk di sajikan kepada pengguna untuk memenuhi kebutuhan informasi”.
Salah satu unsur pokok perpustakaan adalah koleksi, karena pelayanan tidak dapat dilaksanakan secara maksimal apabila tidak didukung oleh adanya koleksi yang memadai. Menurut Sumardji (1998: 22) “Koleksi perpustakaan adalah sekumpulan atau sekelompok bahan pustaka yang berisi karya-karya mengenai informasi tertentu yang disusun secara sistematis.” Sedangkan menurut Darmono (2001: 60) “Koleksi adalah sekumpulan rekaman informasi
7
dalam berbagai bentuk tercetak (buku, majalah, surat kabar) dan bentuk tidak tercetak (bentuk mikro, bahan audio visual, peta)”.
2.3 Pentingnya Klasifikasi Bahan Pustaka
Di dalam perpustakaan sistem klasifikasi sangatlah penting karena klasifikasi memudahkan pustakawan dan pemustaka dalam menemukan bahan pustaka.
Klasifikasi yang diterapkan di pusat informasi dan perpustakaan didefinisikan sebagai penyusunan sistematik terhadap buku dan bahan pustaka lain atau katalog atau entri indeks berdasarkan subjek, dalam cara paling berguna bagi mereka yang membaca atau mencari informasi. Dengan demikian, klasifikasi berfungsi ganda, yaitu (1) sebagai sarana penyusunan bahan pustaka di rak, dan (2) sebagai sarana penyusunan entri bibliografis dalam katalog tercetak, bibliografi dan indeks dalam tata susunan sistematis.
Dalam sistem klasifikasi pengaturan/ penyusunan bahan pustaka pada rak, klasifikasi bertujuan :
1. Dapat menentukan lokasi bahan pustaka didalam jajaran koleksi perpustakaan sehingga memudahkan temu kembali informasi.
2. Mengumpulkan semua bahan pustaka yang memiliki subyek yang sama dalam satu jajaran koleksi.
3. Memudahkan dalam penempatan buku baru serta untuk kepentingan penyiangan .
Mengelompokkan semua bahan pustaka sejenis menjadi satu. Dengan kata lain, tujuan utama klasifikasi di perpustakaan adalah mempermudah dalam temu kembali informasi (bahan pustaka) yang dimiliki perpustakaan
Adapun Manfaat Klasifikasi:
1. Untuk mengetahui bahan pustaka yang dimiliki Perpustakaan;
2. Untuk mengetahui keseimbangan koleksi;
3. Untuk mengetahui cakupan ilmu pengetahuan;
4. Penuntun berfikir sistematis
5. Membantu dalam menyusun bibliografi
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari tujuan dan manfaat klasifikasi bahan pustaka sudah jelas bahwa klasifikasi sangatlah penting di perpustakan, karena memudahkan dalam penyusunan bahan pustaka dan memudahkan pemustaka untu mencari refrensi.
Mengklasifikasi bahan pustaka dengan menggunakan Skema klasifikasi Persepuluhan Dewey (DDC), perlu pemahaman komponen-komponen yang ada pada sistem ini. Jika dapat melakukan analisis subyek dengan tepat sesuai dengan yang dimaksudkan oleh penulis suatu bahan pustaka, dan dapat mengikuti petunjuk yang ada pada bagan klasifikasi diharapkan dapat memperoleh subyek yang tepat dan dapat mendapatkan notasi yang tepat. Sehingga penempatan bahan pustaka di rak jajaran pada posisi yang benar dan proses penelusuran atau pencarian informasi mudah dilakukan dengan cepat dan tepat.
9
DAFTAR PUSTAKA
Hamakonda, Towa dan J.N.B. Tairas. 2002. Pengantar Klasifikasi Persepuluhan Dewey. Jakarta: BPK Gunung Mulya,
Sulistyo-Basuki. 1991. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Darmono. 2001. Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Gramedia Widasarana Indonesia.
Juhaeri. 2002. Klasifikasi. Surabaya: Badan Perpustakaan. Makalah disampikan dalam Pendidikan dan Pelatihan Penyetaraan Perpustakaan.
Perpustakaan Nasional RI. [S. a.]. Klasifikasi dan Tajuk Subyek Modul 3: Klasifikasi bahan pustaka. http://pusdiklat.pnri.go.id/elearning/klasifikasi/ frameset03.html.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar